LAPORAN PRAKTIKUM PSIKOLOGI FAAL
Nama Mahasiswa : Zulham harlyansyah
NPM : 17511745
Tanggal Praktikum : 24 April 2012
1. Percobaan : Indera Peraba
Nama Percobaan : Perasaan Pada Kulit
Nama Subjek : Zulham harlyansyah
Tempat Percobaan : Laboratorium Psikologi Faal
a. Tujuan Percobaan : Untuk mengetahui adanya reseptor tekanan, sakit,
sentuhan, dingin dan panas pada kulit, serta mengetahui letak masing-masing reseptor
- Tujuan Percobaan I (perasaan pada kulit) :
*Untuk mengetahui adanya reseptor tekanan, saki, sentuhan, dingin dan panas pada kulit serta mengetahui letak masing-masing reseptor
b. Dasar Teori : :Kulit merupakan indra peraba yang mempunyai reseptor khusus untuk sentuhan, panas, dingin, sakit, dan tekanan.
Susunan Kulit. Kulit terdiri dari lapisan luar yang disebut epidermis dan lapisan dalam atau lapisan dermis. Pada epidermis tidak terdapat pembuluh darah dan sel saraf. Epidermis tersusun atas empat lapis sel. Dari bagian dalam ke bagian luar, pertama adalah stratum germinativum berfungsi membentuk lapisan di sebelah atasnya. Kedua, yaitu di sebelah luar lapisan germinativum terdapat stratum granulosum yang berisi sedikit keratin yang menyebabkan kulit menjadi keras dan kering
c. Alat yang digunakan :
*3 baskom plastik
*baskom I berisi air dingin
*baskom II berisi air hangat
*baskom III berisi air biasa
d. Jalannya Percobaan :
a. Masukkan kedua tangan secara bersamaan kedalam baskom I dan baskom II
b. Lalu diamkan selama 5 detik
c. Setelah itu masukkan kedua tangan secara bersamaan ke baskom III
e. Hasil Percobaan :
a. Hasilnya tangan kanan yang dimasukkan kedalam air dingin, menjadi lebih dingin setelah dimasukkan kedalam air biasa, sedangkan tangan kiri yang dimasukkan kedalam air hangat, menjadi lebih hangat setelah dimasukkan kedalam air biasa.
b. Hasilnya tangan kanan yang dimasukkan kedalam air dingin, menjadi lebih dingin setelah dimasukkan kedalam air biasa, sedangkan tangan kiri yang dimasukkan kedalam air hangat, menjadi lebih hangat setelah dimasukkan kedalam air biasa.
f. Kesimpulan : Kulit merupakan indra peraba yang mempunyai reseptor khusus untuk sentuhan, panas, dingin, sakit, dan tekanan. Kulit terdiri dari lapisan luar yang disebut epidermis dan lapisan dalam atau lapisan dermis. Pada epidermis tidak terdapat pembuluh darah dan sel saraf. Epidermis tersusun atas empat lapis sel. Kulit terdiri dari : Epidermis yaitu bagian terluar
.
Dermis yaitu kelenjar dan saluran keringat bulbus rambut, polikel rambut, dan akar rambut, kelenjar sebaeus.
.Subtacaneous yaitu pembuluh darah syaraf cutaneous dan jaringan otot.
g. Daftar Pustaka:
: NN. (2000). Indera Peraba. http://free.vlsm.org/. 21 Maret 2010.
: Iqbal. (2008). Indera Peraba. http://iqbalali.com/. 21 maret 2010
2. Percobaan : indra peraba
Nama Percobaan : Lokalisasi taktil
Nama Subjek : Zulham harlyansyah
Tempat Percobaan : Laboratorium Psikologi Faal
a. Tujuan Percobaan : memahami serta mengetahui kepekaan syaraf peraba dengan melokalisasi tempat ke berbagai tempat kepekaan TPL (Two Point Localization).
- Tujuan Percobaan I (perasaan pada kulit) :
Untuk memahami serta kepekaan syaraf peraba dengan melokalisir tempat yang ditusukkan ke berbagai tempat
b. Dasar Teori : Reseptor taktil adalah mekanoreseptor. Mekanoreseptor berespons terhadap perubahan bentuk dan penekanan fisik dengan mengalami depolarisasi dan menghasilkan potensial aksi. Apabila depolarisasinya cukup besar, maka serat saraf yang melekat ke reseptor akan melepaskan potensial aksi dan menyalurkan informasi ke korda spinalis dan otak. Reseptor taktil yang berbeda memiliki kepekaan dan kecepatan mengirim impuls yang berbeda pula. Dikriminasi titik adalah Kemampuan membedakan rangsangan kulit oleh satu ujung benda dari dua ujung disebut diskriminasi dua titik. Berbagai daerah tubuh bervariasi dalam kemampuan membedakan dua titik pada tingkat derajat pemisahan bervariasi. Normalnya dua titik terpisah 2– 4 mm dpt dibedakan pd ujung jari tangan, 30-40mm dpt dibedakan pada dorsum pedis. Tes dapat menggunakan kompas, jepitan rambut.
Sensasi taktil dibawa ke korda spinalis oleh satu dari tiga jenis neuron sensorik: serat tipe A beta yang besar, serat tipe A delta yang kecil, dan serat tipe C yang paling kecil. Kedua jebis serat tipe A mengandung mielin dan menyalurkan potensial aksi dengna sangat cepat; semakin besar serat semakin cepat transmisinya dibanding serat yang lebih kecil. Informasi taktil yang dibawa dalam serat A biasanya terlokalisasi baik. Serat C yang tidak mengandung mielin dan menyalurkan potensial aksi ke korda spinalis jauh lebih lambat daripada serat A.
Hampir semua informasi mengenai sentuhan, tekanan, dan getaran masuk ke korda spinalis melalui akar dorsal saraf spinal yang sesuai. Setelah bersinap di spnia, informasi dengan lokalisasi dibawa oleh serat-serat A yang melepaskan potensial aksi dengan cepat (beta dan delta) di kirim ke otak melalui sistem lemniskus kolumna dorsalis. Serat-serat saraf dalam sisitem ini menyebrang dari kiri ke kanan di batang otak sebelum bersinaps di talamus. Informasi mengenai suhu dan sentuhan yang lokalisasi kurang baik di bawa ke korda spinalis melalui serat-serat C yang melepaskan potensial aksi secara lambat. Info tersebut dikirim ke daerah retikularis di batang otak dan kemudian ke pusa-pusat yang lebih tinggi melalui serat di sitem anterolatera
c. Alat yang digunakan : pensil tumpul,pulpen,penggaris
D. Jalannya Percobaan : -Pilih satu orang teman untuk menjadi pasangan dalam melakukan percobaan ini
- Pejamkan mata
-Biarkan pasangan menusuk tangan anda dengan spidol di bagian tangan anda
- Kemudian, dengan mata yang tertutup, anda menusuk bagian yang pasangan anda tusuk sebelumnya
- Ukur jarak antara bagian tubuh yang pasangan anda tandai
-Lakukan percobaan ini selama lima kali berturut-turut
E.Hasil Percobaan : 1.jarak 2.5cm
2.jarak 4.5cm
3.jarak 1.5cm
4.jarak 0.5cm
5.jarak 0.3cm
Hasil Sebenarnya : 1. Bila jarak tusukkan pertama dengan tusukkan kedua kurang dari 5cm, dinyatakan baik. Jika lebih dari 5cm syaraf peraba dikatakan kurang baik.
2. TPL (Two Point Localitation ) lebih peka pada bagian yang lebih menonjol seperti hidung, mata, bibir,ujung jari, telinga dan lainnya.
3. Jarak yang assisten tusuk dari yang di tandai kita dapat tergantung pada waktu.
4. Waktu mempengaruhi sehingga ada penyebaran sensasi.
5. TPL ( Two Point Localitation ) merupakan system yang menyebar dan melingkar .
F.Kesimpulan : Hampir semua informasi mengenai sentuhan, tekanan, dan getaran masuk ke korda spinalis melalui akar dorsal saraf spinal yang sesuai. TPL lebih peka pada bagian tubuh yang menonjol, seperti hidung, mata, bibir, dan lain-lain. Jarak yang asisten tusuk 1 dan 2 tergantung waktu, jadi waktu mempengaruhi sehingga ada penyebaran sensasi. TPL pada suatu system yang sifatnya menyebar dan melingkar.
G. Daftar Pustaka : Anonim . ( 2010 ). Lima Alat Indera. http://organisasi.org/. 21 Maret 2010.
Adisumatro,S,dkk.1990.kamus biologi untuk pelajaran.jakarta:depdikbud
3. Percobaan : indra peraba
Nama Percobaan : daya membedakan sifat benda
Nama Subjek : Zulham harlyansyah
Tempat Percobaan : Laboratorium Psikologi Faal
a. Tujuan Percobaan : Untuk membuktikan kepekaan syaraf peraba terhadap kehalusan benda sampai kekasaran benda
- Tujuan Percobaan I (perasaan pada kulit) : untuk membuktikan syaraf peraba dan menguji kepekaanya
b. Dasar Teori : Diduga bahwa akhiran saraf yang mengelilingi folliliculus rambut ialah reseptor taktil. Pada tempat – tempat dimana tidak ada rambut, tetapi dengan kepekaan besar terhadap stimulus taktil, ternyata terdapat banyak corpusculum tractus. Diduga bahwa meniscus tractus juga merupakan suatu receptor taktil. Perasaan taktil dapat dibedakan menjadi perasaan taktil kasar dan perasaan taktil halus. Impuls taktil kasar dihantarkan oleh tractus spinothalamicus anterior, sedangkan implus taktil halus dihantarkan melalui faciculus gracilis dan faciculus cunneatus. ( Guyton, 1983 ).
Perasaan taktil ada dua macam : perasaan taktil halus
Kepaekaan terhadap taktil halus diketahui dengan menentukan jarak terdekat antara dua titik di kulit yang sekaligus distimulasi dan masih dapat dibedakan sebagai dua titik. Implus taktil ini dihantarkan melalui fasciculus gracillis cuneatus.
Perasaan taktil kasar
Implus taktil ini dihantarkan melalui tractus spinothalamicus anterior.
Sensasi taktil yang terdiri dari raba, tekanan dan getaran sering di golongkan sebagai sensasi terpisah, mereka semua dideteksi oleh jenis reseptor yang sama. Satu – satunya perbedaan diantara ketiganya adalah :
. Sensasi raba, umunya disebabkan oleh reseptor taktil di dalam kulit atau di dalam jaringan tepat dibawah kulut.
Sensasi tekanan biasanya disebabkan oleh perubahan bentuk jaringan yang lebih dalam
Sensasi getaran, disebabkan oleh sinyal sensori yang berulang dengan cepat, tetapi menggunakan beberapa jenis reseptor yang sama seperti yang digunakan untuk raba dan tekanan.
Kepekaan kulit yang berambut terhadap stimulus besar, sehingga diduga bahwa akhiran syaraf yang mengelilingi foliculus rambut adalah reseptor taktil.
Kita dapat membedakan benda – benda tanpa melihat bentuknya. Disini yang berperan adalah reseptor kinaesthesi. Bentuk dan berat benda dapat dibedakan dengan reseptor tekanan yang digeserkan.
Pada tempat di mana tidak ada rambut, tetapi dengan kepekaan yang besar terdapat stimulus taktil, ternyata banyak corpuscullum tactus. Diduga bahwa miniscus tactus juga merupakan reseptor taktil. (Guyton,1994 ).
c. Alat yang digunakan : sapu tangan besar,berbagai bentuk kain dan benda
d. Jalannya Percobaan : sambil memenjamkan mata kita diberi 5 kain lalu kita harus mengurutkan dari kain yang halus hingga yang kasar
e. Hasil Percobaan : 1.batik(halus)
2. flannel bergaris (halus)
3. pink (halus)
4.kuning bercorak(kasar)
5.hitam (kasar)
f. Kesimpulan : Kepekaan terhadap taktil halus diketahui dengan menentukan jarak terdekat antara dua titik di kulit yang sekaligus distimulasi dan masih dapat dibedakan sebagai dua titik. Implus taktil ini dihantarkan melalui fasciculus gracillis cuneatus. Sensasi taktil yang terdiri dari raba, tekanan dan getaran sering di golongkan sebagai sensasi terpisah, mereka semua dideteksi oleh jenis reseptor yang sama
g. Daftar Pustaka : Kimball,John W.1990.biologi jilid 1.jakarta:gramedia
: K. Karnoto, Bambang .2008. SeribuPena Biologi.Jakarta:Penerbit Erlangga
4. Percobaan : Indera Peraba
Nama Percobaan : Stereognostik
Nama Subjek : Zulham harlyansyah
Tempat Percobaan : Laboratorium Psikologi Faal
a.Tujuan Percobaan : Untuk membuktikan kepekaan syaraf peraba terhadap kehalusan benda sampai ke kasaran benda serta bentuk-bentuk benda (Stereognostik)
- Tujuan Percobaan IV (Stereognostik) :
Untuk membuktikan kepekaan syaraf peraba terhadap kehalusan benda sampai kekasaran benda serta bentuk-bentuk benda (Stereognostik)
b.dasar teori: Perasaan taktil dapat dibedakan menjadi perasaan taktil kasar dan perasaan taktil halus. Impuls taktil kasar dihantarkan oleh tractus spinothalamicus anterior, sedangkan implus taktil halus dihantarkan melalui faciculus gracilis dan faciculus cunneatus. (Guyton, 1983 ).
Perasaan taktil ada dua macam :
1. Perasaan taktil yang halus
Kepaekaan terhadap taktil halus diketahui dengan menentukan jarak terdekat antara dua titik di kulit yang sekaligus distimulasi dan masih dapat dibedakan sebagai dua titik. Implus taktil ini dihantarkan melalui fasciculus gracillis cuneatus.
2. Perasaan taktil kasar
Implus taktil ini dihantarkan melalui tractus spinothalamicus anterior.
Sensasi taktil yang terdiri dari raba, tekanan dan getaran sering di golongkan sebagai sensasi terpisah, mereka semua dideteksi oleh jenis reseptor yang sama. Satu – satunya perbedaan diantara ketiganya adalah :
1. Sensasi raba, umunya disebabkan oleh reseptor taktil di dalam kulit atau di dalam jaringan tepat dibawah kulut.
2. Sensasi tekanan biasanya disebabkan oleh perubahan bentuk jaringan yang lebih dalam
3. Sensasi getaran, disebabkan oleh sinyal sensori yang berulang dengan cepat, tetapi menggunakan beberapa jenis reseptor yang sama seperti yang digunakan untuk raba dan tekanan.
Kepekaan kulit yang berambut terhadap stimulus besar, sehingga diduga bahwa akhiran syaraf yang mengelilingi foliculus rambut adalah reseptor taktil.
Kita dapat membedakan benda – benda tanpa melihat bentuknya. Disini yang berperan adalah reseptor kinaesthesi. Bentuk dan berat benda dapat dibedakan dengan reseptor tekanan yang digeserkan.
Pada tempat di mana tidak ada rambut, tetapi dengan kepekaan yang besar terdapat stimulus taktil, ternyata banyak corpuscullum tactus. Diduga bahwa miniscus tactus juga merupakan reseptor taktil. (Guyton,1994 ).
C. alat yang digunakan : Sapu tangan besar, kertas kain berbagai macam (halus, kasar ), serta berbagai macam bentuk benda (kubus , silinder, lingkaran ,segitiga, kerucut).
d.jalanya percobaan: a. Assistant lab memberikan secara acak 5 objek benda yang masing- masing memiliki bentuk-bentuk yang berbeda.
b. Kemudian satu persatu benda yang di berikan di raba oleh kita dengan mata merem dan menebak apa aja bentuk-bentuk objek yang sudah kira raba tersebut
e. Hasil Percobaan: • Objek yang pertama berbentuk Pare
• Objek yang kedua berbentuk huruf X
• Objek yang ketiga berbentuk huruf G
• Objek yang keempat berbentuk Labu
• Objek yang kelima berbentuk Tabung
f. kesimpulan : Kepekaan kulit yang berambut terhadap stimulus besar, sehingga diduga bahwa akhiran syaraf yang mengelilingi foliculus rambut adalah reseptor taktil.
Kita dapat membedakan benda – benda tanpa melihat bentuknya. Disini yang berperan adalah reseptor kinaesthesi. Bentuk dan berat benda dapat dibedakan dengan reseptor tekanan yang digeserkan. Pada tempat di mana tidak ada rambut, tetapi dengan kepekaan yang besar terdapat stimulus taktil, ternyata banyak corpuscullum tactus. Diduga bahwa miniscus tactus juga merupakan reseptor taktil.
h. daftar pustaka:
Djamhur Winatasasmita,Drs.1994.biologi 3,petunjuk guru,jakarta.gramedia
Gibson, Jhon. 1981. Fisiologi dan Anatomi Modern
Kimball, John W .1992. Bioligi. Jakarta: Erlangga
5. Percobaan : indra peraba
Nama Percobaan : martil refleks
Nama Subjek : Zulham harlyansyah
Tempat Percobaan : Laboratorium Psikologi Faal
a. Tujuan Percobaan : untuk mengetahui adanya gerakan reflex pada otot
- Tujuan Percobaan I (perasaan pada kulit) : untuk mengetahui gerak reflek otot tubuh
b. Dasar Teori : Secara umum, refleks dapat diartikan sebagai respon yang terjadi secaraotomatis, tanpa kesadaran. Refleks saraf selalu dimulai dengan adanya stimulusyang mengaktifkan reseptor sensoris. Kunci dari jaras refleks adalah negative feedback jalur Jalur
yang terlibat dalam terjadinya refleks dikenal sebagai lengkung refleks. Tidak seperti gerak biasa yang memiliki banyak variasi respon, responuntuk gerak refleks dapat diprediksikan karena jalurnya selalu sama
c. Alat yang digunakan :-martil refleks
d. Jalannya Percobaan : subjek disuruh duduk dibangku lalu martil reflek di pukul kedengkul
e. Hasil Percobaan : ketika diketuk kaki kita akan bergerak mengikuti gerak reflek
f. Kesimpulan : dari percobaan yang telah diuji dapat diketahui hasilnya bahwa lutut memiliki gerak refleks yang bagus hal ini dapat diketahui pada ssat martil dipukulkan ke dengkul secara otomatis direspon oleh lutut
g. Daftar Pustaka : Moore,Ruth.1976.Evolusi.jakarta:pustaka alam
: Depdikbud,1995,Perangkat PKG,Biologi sltp,jakarta
: Chan,E.1998.Biological Science of Indonesia